Pengertian
Bisnis Waralaba atau Usaha Franchise, Pemasaran Langsung dan Pemasaran Multi Level
Marketing
A.
Pengertian
Bisnis Waralaba Atau Franchise
Apakah
Anda sering bingung dengan perbedaan waralaba dan
franchise? Mari saya jelaskan lebih detail tentang kata-kata istilah di waralaba dan franchise
tersebut.
Waralaba dan
franchise itu pada dasarnya mempunyai arti yang sama. Waralaba itu
sendiri adalah bahasa Indonesia yang mana di dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) mempunyai arti kerja sama dalam bidang usaha dengan bagi hasil
sesuai denga kesepakatan, hak kelola, hak pemasaran. Begitu juga artinya
dengan franchise. Wara berarti lebih dan Laba itu mempunyai
arti untung, jadi waralaba itu sering
mempunyai arti kata lain lebih untung.
Kata
Franchise dipopulerkan oleh negara Amerika Serikat sekitar akhir perang dunia
ke-2 atau sekitar tahun 1960-an. Saat itu banyak berkembang bisnis maupun
penipuan yang menggunakan sistem franchise. Tetapi kata franchise ini adalah
bahasa Perancis yang sejarahnya dahulu kala raja memberikan hak tanah kepada
para bangsawan dengan hak balik upeti kepada raja.
Kata
lain yang ada di dalam bisnis waralaba dan franchise adalah franchising, sama
artinya pewaralabaan, franchisor adalah pewaralaba (yang mempunyai usaha
waralaba), sedangkan franchisee adalah orang yang menjalankan usaha waralaba
dari franchisor. Lalu mengapa memilih waralaba sebagai opsi dalam berbisnis?
Waralaba diminati para pengusaha atau investor karena resiko gagal lebih kecil
dibanding membangun usaha sendiri. Sistem waralaba mempunyai prosedur dan
sistem kerja maupun marketing yang siap pakai, ini menghemat waktu, tenaga dan
pikiran bagi para franchisee.
Definisi
Waralaba (Franchise)
Suatu
strategi pemasaran yang bertujuan untuk mengembangkan jaringan usaha.
Suatu cara untuk mengemas suatu produk atau suatu usaha dengan tujuan untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen yang lebih Iuas. ( Sesuai peraturan Menteri No.12/2006 Tentang Waralaba).
Suatu cara untuk mengemas suatu produk atau suatu usaha dengan tujuan untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen yang lebih Iuas. ( Sesuai peraturan Menteri No.12/2006 Tentang Waralaba).
Waralaba
(Franchise) adalah perikatan antara Pemberi Waralaba dengan Penerima Waralaba
dimana Penerima Waralaba diberikan hak untuk menjalankan usaha dengan
memanfaatkan dan/atau menggunakan hak kekayaan intelektual atau penemuan atau
ciri khas usaha yang dimiliki Pemberi Waralaba dengan suatu imbalan berdasarkan
persyaratan yang ditetapkan oleh Pemberi Waralaba dengan sejumlah kewajiban
menyediakan dukungan konsultasi operasional yang berkesinambungan oleh Pemberi
Waralaba kepada Penerima Waralaba. (sesuai rancangan Peraturan Pemerintah
tentang Waralaba)
Waralaba
adalah Sistem bisnis dan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang
dan/atau jasa yang dimiliki orang perseorangan atau badan usaha yang telah
terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain.
Contoh frachising Asing
1. Stabucks Coffee
2. Carrefour
3. Dunkin Donuts
4. Mc Donals
5. A&W
KEUNTUNGAN
DAN KELEMAHAN
Keuntungan dan kerugian
melakukan bisnis Franchise
Keuntungan:
1. Adanya program-program pelatihan dari
Fanchisor (yang punya perusahaan)sehingga kurangnya skill dapat di tanggulangi.
2. Secara
psikologis pihak Franchisee akan berusaha untuk dapat memajukan bisnisnya itu
di samping mendapat bantuan dan bimbingan yang terus menerus dari pihak
franchisor karena merasa telah memiliki perusaan yang besar.
3. Populer
seketika.
4. Karena
sudah populer maka tentu saja perusahaan baru tersebut tidak butuh dana besar
untuk promo atau dana untuk kegagalan yang biasa dialami oleh perusaan yang
baru berdiri.
5. Seringkali
pihak franchisee menerima juga bantuan-bantuan berikut ini:
a. Penyeleksian
tempat,
b. Persiapan
rencana perbaikan model gedung sehingga sesuai dengan rencana tata kota atau
ketentuan lainnya yang berlaku,
c. Perolehan
dana untuk sebahagian biaya akuisisi dari bisnis yang difranchisekan,
d. Pelatihan
staff,
e. Pembelian
peralatan,
f. Seleksi
dan pembelian suku cadang,
g. Bantuan
pembukaan bisnis dan menjalankannya dengan lancar.
6. Iklan
yang ditayangkan di TV, di billboard atau dimanapun mewakili seluruh jaringan
Franchise, (iklan gretongan. hehehe)
7. Keuntungan
bagi franchisee dari adanya daya beli yang besar dan negosiasi yang dilakukan
pihak franchisor atas nama seluruh jaringan franchisee,
8. Risiko
dalam bisnis franchise umumnya kecil
9. Franchise
mendapatkan hak untuk menggunakan merek dagang, paten, hak cipta, rahasia
dagang, serta proses, formula dn resep rahasia milik franchisor,
10. Franchisee
memperoleh jasa-jasa dari staff lapangan pihak franchisor,
11. Franchisee
mengambil mamfaat dari hasil riset yang dilakukan secara terus-menerus oleh
franchisor, sehingga dapat memperkuat daya saing.
12. Informasi
dan pengalaman dari seluruh jaraingan franchisee yang ada lewat franchisor
dapat disebarkan ke seluruh jaringan yang ada.
13. Seringkali
terdapat jaminan exclusivitas bagi franchisee untuk bergerak dalam usaha yang
bersangkutan dalam sesuatu territorial tertentu.
14. Lebih
mudah bagi franchisee utnuk memperoleh dana dari penyandang dana karena nama
besar dan keberhasilan dari pihak franchisor.
Kerugian:
Kerugian:
1. Peran
yang dimainkan oleh Franchisor sangat besar dengan kontrol yang tinggi sehingga
pihak franchisee hilang kemandiriannya;
2. Pihak
franchisee harus membayar berbagai macam fee kepada pihak franchisor, yang
terms and conditionsnya therefore harus jelas dan dinegosiasi siapa yang harus
memikul biaya tersebut:
a. Royalty;
pembayaran oleh pihak franchisee kepada pihak franchisor sebagai imbalan dari
pemakaian hak franchise oleh franchisee,
b. Franchise
fee: biasanya dilakukan sekali saja dan dengan jumlah tertentu pada saat
penandatangan akte franchise,
c. Direct
expenses: Biaya langsung yang harus dikeluarkan sehubungan dengan pembukaan/
pengembangan suatu bisnis franchise seperti biaya pemodokan pihak yang akan
menjadi pelatih dan feenya, biaya pelatihan dan biaya pada saat pembukaan,
d. Biaya
sewa: apabila franchisor menyediakan tempat bisnis,
e. Marketing
dan advertising fees; Karena franchisor yang melakukan marketing dan iklan,
maka pihak franchisee mesti juga ikut menanggung beban biaya tersebut dengan
menghitungnya baik secara persentase dari omset penjualan ataupun jika ada
marketing atau iklan tertentu,
f. Assignment
fees; biaya yang harus dibayar oleh pihak franchisee kepada pihak franchisor
jika pihak franchisee tersebut mengalihkan bisnisnya kepada pihak lain biasanya
untuk kepentingan persiapan pembuatan perjanjian penyerahan, pelatihan pemegang
franchise yang baru dsb.
3. Kesukaran
dalam menilai kualitas franchisor;
4. Biasanya
kontrak franchise berisikan juga pembatasan-pembatasan terhadap bisnis
franchise dan ruang gerak dari pihak franchisor,
5. Kebijakan-kebijakan
pihak franchisor tidak selamanya berkenaan di hati pihak franchisee,
6. Franchisor
bisa jadi membuat kesalahan dalam kebijakannya,
7. Turunnya
reputasi dan citra dari merek bisnis franchisor karena alasan yang tidak
terduga-duga sebelumnya.
MANFAAT
BISNIS WARALABA
Manfaat bagi
franchisor
·
Pengembangan usaha dengan biaya yang
relatif murah
·
Pontensi passive income yang cukup besar
·
Efek bola salju dalam dalam hal brand
awareness dan brand equity usaha anda
·
Terhindar dari undang-undang anti
monopoli
Manfaat bagi franchisee
:
·
Memperkecil resiko kegagalan usaha
·
Menghemat waktu,tenaga dan dana untuk
proses trial & error
·
Member kemudahan dalam oprasional usaha
·
Penggunaan nama merek yang sudah lebih
dikenal dengan masyarakat
Kiat-kiat untuk
mempertahankan
1. Pastikan
Anda memiliki cukup uang untuk investasi. Tak hanya uang investasi, Anda juga
memerlukan dana cukup sebagai cadangan jika Anda harus mengalami rugi. Dana
tersebut juga termasuk dana cadangan hidup Anda sendiri selama 12 bulan ke
depan.
2. Taati
dan patuhi seluruh sistem waralaba dari pewaralaba. Pewaralaba adalah orang
yang mengerti dan berpengalaman di bisnisnya. Mereka lebih paham dan telah
jatuh bangun hingga mencapai kesuksesannya sekarang.
3. Jangan
abaikan keluarga dan teman-teman Anda. Walau Anda akan menghabiskan sebagian
besar waktu untuk menjalankan bisnis tersebut, tapi tetap sisihkan waktu untuk
keluarga dan teman-teman Anda.
4. Perlakukan
pelanggan dengan layanan terbaik. Jangan lupa senyum dalam melayani mereka, dan
beri tahu mereka bahwa Anda senang berbisnis dengan mereka.
5. Libatkan
diri dalam komunitas lokal setempat. Ikuti dan sponsori kegiatan-kegiatan lokal
di sekitar gerai Anda, seperti kegiatan sosial, perayaan, acara sekolah, dll.
6. Selalu
berkomunikasi dengan pewaralaba dan terwaralaba lain. Jagalah hubungan baik
dengan mereka, dan jika ada masalah jangan disimpan sendiri saja. Sebaliknya,
seorang pewaralaba juga selayaknya bersikap terbuka terhadap perkembangan gerai
Anda. Ada baiknya jika Anda banyak bertanya dan menyampaikan keluhan atau
kesenangan yang diperoleh dari menjalankan waralaba. Pewaralaba akan dengan
senang hati menerima masukan dan membantu menyelesaikan masalah Anda.
7. Perhatikan
detail gerai Anda. Masalah pembukuan harus cermat dan teliti, tidak boleh ada
selisih uang walau hanya beberapa ratus rupiah. Tegaskan hal ini pada karyawan
Anda. Uang sekecil apapun harus tercatat dengan baik dan dapat
dipertanggungjawabkan. Tekan biaya pengeluaran, dan maksimalkan pendapatan
Anda.
B.
Pengertian
Pemasaran Langsung
1. Pengertian pemasaran langsung.
Pemasaran
langsung merupakan komunikasi langsung dengan pelanggan individu yang dibidik
secara seksama baik untuk memperoleh tanggapan segera maupun membina hubungan
pelanggan yang berlangsung lama. Di dalam pemasaran langsung biasanya
menggunakan saluran – saluran langsung ke konsumen (Consumer direct) untuk
menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan
perantara pemasaran. Saluran -saluran ini mencakup surat langsung, catalog,
telemarketing, tv interaktif, situs internet, dan lain-lain. Pemasaran langsung
merupakan salah satu cara yang tumbuh paling pesat untuk melayani pelanggan.
Saat ini terdapat banyak pemasar langsung menggunakan pemasaran langsung untuk
membina hubungan jangka pendek dengan pelanggan.. mereka mengirim kartu ulang
tahun, bahan – bahan informasi, atau bingkisan kecil bagi pelanggan tertentu. Para pemasar melakukan pemasaran langsung untuk meningkatkan produktivitas
satuan penjualan. Selain itu perusahaan juga berupaya untuk menggantikan unit –
unit penjualan berbasis pos dan telepon untuk mengurangi biaya penjualan
lapangan.
2. Bentuk-Bentuk Pemasaran Langsung
Didalam pemasaran langsung dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu seperti :
Didalam pemasaran langsung dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu seperti :
·
Pemasaran tatap muka.
·
Pemasaran jarak jauh,
·
Pemasaran melalui surat langsung
(faks, e-mail, voice mail)
·
Pemasaran melalui catalog
(merupakan pemasaran langsung melalui catalog cetak, video, elektronik yang
dikirim kepada pelanggan pilihan (disediakan di took dan dipresentasikan secara
online)
·
Pemasaran melalui televise yang
menghasilkan tanggapan langsung.ΓΌ
3. Saluran-Saluran dalam Pemasaran Langsung.
Di dalam pemasaran langsung terdapat saluran-saluran yang digunakan untuk
menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa yang dijual oleh pemasar kepada
pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran. Saluran-saluran ini mencakup :
a. Surat Langsung.
Pemasaran surat langsung adalah pengiriman tawaran, pemberitahuan, alat
pengingat, atau sesuatu yang lain kepada seseorang. Dengan menggunakan daftar
alamat surat yang sangatselektif, pemasar langsung mengirimkan jutaan paket pos
setiap tahun, surat, selebaran, brosur dan wiraniaga terbang lainnya. Beberapa
pemasar langsung mengirimkan kaset audio, kaset video, cd, dan bahkan disket
computer kepada calon dan pelanggan. Surat langsung merupakan satu
medium yang popular karena surat langsung memungkinkan selektivitas pasar
sasaran, dapat dipersonalisasikan, luwes dan memungkinkan pengujian dini dan
pengukuran tanggapan.
b. Pemasaran Katalog,
Dalam pemasaran catalog, perusahaan-perusahaan mungkin akan mengirimkan
catalog dagangan lini lengkap, catalog konsumen untuk barang khusus, dan
catalog bisnis, biasanya dalam bentuk cetakan tetapi juga kadang-kadang CD,
video, atau secara online. Keberhasilan bisnis catalog bergantung pada
kemampuan perusahaan tersebut mengelola daftar piutang macet, mengendalikan
persediaan dengan hati-hati, menawarkan barang dagangan yang bermutu, dan
memproyeksikan citra yang jelas.
c. Telemarketing
Telemarketing adalah penggunaan telepon dan pusat layanan telepon(call
center) untuk menarik calon pelanggan, menjual kepada pelanggan yang sudah ada,
dan menyediakan layanan dengan menerima pesanan dan menjawab pertanyaan.
Telemarketing membantu perusahaan – perusahaan menaikan pendapatan, mengurangi
biaya penjualan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Terdapat empat jenis telemarketing,
seperti :
·
Tele-penjualan
(telesales),
·
Tele-jangkauan
(telecoverage),
·
Teleprospekting
(teleprospecting),
·
Layanan
pelanggan dan dukungan teknis.
·
Manfaat
Pemasaran Langsung.
C.
Pengertian
Pemasaran Multi Level Marketing
Sebagian
masyarakat masih beranggapan bahwa pengertian multi level marketing (MLM)
identik atau sama dengan sales atau tenaga penjual pada umunya,
padahal keduanya berbeda. Saleshanya akan mendapatkan satu keuntungan
saja, sedangkan MLM akan mendapatkan keuntungan ganda berupa bonus, seperti
bonus eceran, bonus prestasi dan bonus perkembangan, potongan harga, dan incentive-incentive lainnya. Salesman konvensional
mendapatkan motivasi dari berbagai macam training yang
diselenggarakan perusahaan, sedangkan para networker memiliki
komunitas yang lebih solid dan sistem pemberdayaan yang lebih canggih.
Para upline membuat
suatu kelompok dan bertindak sebagai pembimbing downline. Mereka membuat
pertemuan-pertemuan reguler, yang tujuan utamanya adalah untuk memberikan
morivasi bagi para anggotan MLM (Dewi, 2004).
Strategi
MLM adalah suatu cara atau metode yang dirancang oleh perusahaan untuk
menawarkan suatu produk dan menciptakan hubungan yang saling menguntungkan,
dengan jalan melaksanakan penjualan secara langsung kepada konsumen melalui
suatu jaringan yang dikembangkan oleh para distributor lepas. MLM disebut juga
dengan network marketing, yang intinya adalah membentuk jaringan bisnis
atau pemasaran dan membagi-bagi keuntungan bersama (“Surya”, 1994: 7).
Perusahaan yang menggunakan strategi MLM akan mendistribusikan produk-produknya
melalui sebuah jaringan yang terdiri dari para pelaku bisnis independent di
seluruh dunia secara bebas (Valentine, 2003).
Tugas
utama para distributor perusahaan MLM relatif sederhana yaitu menjual produk
secara langsung kepada konsumen dan mencari teman atau anggota baru agar ikut
bergabung dan bersedia memasarkan produk-produk perusahaan. Untuk dapat meraih
kesuksesan dalam sistem ini setiap distributor harus bekerja keras menjual
produk-produk perusahaan kepada konsumen dan mencari mitra kerja untuk
melakukan hal yang sama sebanyak-banyaknya, sehingga mempunyai jaringan yang
luas.
Penghasilan
mereka diperoleh dari laba grosir, laba eceran, dan persentase dari volume
penjualan total kelompok atau jaringan yang berhasil dibentuk. Keunggulan
metode ini adalah ketika mereka menjadi anggota pasif masih memungkinkan untuk
mendapatkan penghasilan atau bonus (passive income) asal dapat mensponsori
anggota sebanyak mungkin. Mereka yang berprestasi tinggi akan mendapatkan
penghasilan yang tinggi pula.
KEUNGGULAN
DAN KELEMAHAN MULTI LEVEL MARKETING
Pemasaran dengan
strategi MLM memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan bisnis konvensional.
Adapun keunggulan strategi MLM antara lain:
1. Memperkecil
resiko kerugian finansial. Para distributor yang bergabung dengan perusahaan
MLM tidak akan terbebani oleh kerugian finansial apabila produk yang mereka
tawarkan tidak laku terjual.
2. Biaya
promsi relatif rendah. Biaya promosi dilokasikan sebagai persentase diskon
ytang diperoleh para distributor dan jaringannya atas volume penjualan mereka.
Metode MLM ini cocok bagi perusahaan yang menginginkan saluran distribusi yang
efektif dan menghemat biaya iklan.
3. Investasi
relatif rendah. Dengan menggunakan strategi MLM tugas para distributor hanya
mempertemukan antara pembeli dengan penjual. Tidak seperti bisnis konvensional
dimana untuk memulai suatu usaha seorang produsen harus memiliki modal yang
cukup besar sebagai salah satu syarat dalam mmemulai bisnisnya.
4. Mekanisme
kerja relatif sederhana. Untuk dapat menjadi seorang distributor tidak perlu
memasukkan lamaran kerja atau menyertakan sejumlah modal. Bagi mereka yang
ingin bergabung dengan perusahaan MLM, cukup memiliki motivasi berprestasi yang
tinggi dan jiwa kewirausahaan yang tinggi pula. Dengan mekanisme kerja yang
sederhana ini diharapkan dapat menarik orang untuk bergabung dengan perusahaan
MLM.
5. Harga
produk relatif terjangkau. Pada umumnya perusahaan yang menjual produknya
dengan strategi MLM produk-produknya adalah produk impor, meskipun sudah ada
beberapa perusahaan dalam negeri yang juga menggunakan strategi ini. Harga
produk-produk yang ditawarkan relatif terjangkau dan memiliki kualitas yang
tinggi dibandingkan dengan produk-produk lain yang sejenis.
6. Komunikasi
antar pribadi/hubungan personal. Penjualan langsung yang dilakukan oleh para
distributor dengan sentuhan-sentuhan pribadi mereka akan menimbulkan nilai
sendiri bagi konsumen. Konsumen yang merasa puas dengan produk dan pelayanan
distributor, diharapkan akan melakukan pembelian ulang dan menyebarkannya
kepada orang lain. Hal ini akan meningkatkan image perusahaan di mata
konsumen.
7. Tempat
kerja atau aktivitas distributor tidak dibatasi oleh wilayah atau daerah.
Setiap distributor dalam menjalankan aktivitasnya baik itu menjual produk atau
mencari anggota baru, tidak dibatasi oleh daerah operasi, boleh dilakukan
dimana saja.
8. Aktivitas
distributor tidak dibatasi oleh waktu. Bagi distributor yang tidak sempat
melaksanakan kegiatannya pada jam-jam normal/jam kerja, dapat melaksanakan
aktivitasnya pada sore atau malam hari/di luar jam kerja mereka. Bahkan
pertemuan-pertemuan antar anggota atau seminar-seminar dilaksanakan pada malam
hari yang diharapkan tidak menggangu aktivitas di pagi atau siang hari. Jadi
waktu kerjanya relatif luwes, tidak terikat oleh waktu, dan bisa diatur atau
ditentukan sendiri oleh distributor.
9. Dapat
dilakukan di rumah sendiri. Kelebihan lain dari strategi MLM adalah aktivitas
distributor dapat dilakukan di rumahnya sendiri, sehingga lebih fleksibel
karena tidak membutuhkan kantor seperti perusahaan pada umumnya.
10. Anggota
distributor pasip masih bisa mendapatkan penghasilan/bonus. Berbeda dengan
bisnis konvensional dimana apabila kita berhenti bekerja maka akan berhenti
pula pendapatan kita. Pada bisnis MLM bagi anggota atau distributor yang pasip
tidak melakukan aktivitas apapun, masih memungkinkan untuk dapat memperoleh
penghasilan/bonus dengan syarat-syarat tertentu yang sudah ditetapkan oleh
perusahaan MLM. Semakin banyak mensponsori anggota baru, maka semakin besar
pula peluang untuk memperoleh pendapatan (“Kabar Kampus”, 1999: 3).
Beberapa
keunggulan dari strategi MLM tersebut kiranya tepat dalam kondisi krisis
ekonomi, karena cukup efisien. Maka tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa
perusahaan yang memasarkan produknya dengan strategi ini memiliki prospek yang
cerah, karena pasarnya potensial.
Disamping
berbagai keunggulan tersebut, ternyata startegi MLM juga memiliki beberapa
kelemahan atau kekurangan. Kelemahan strategi MLM tersebut antara lain:
1. Faktor
distributor. Staretgi MLM ini bertumpu pada kekuatan distributornya, sehingga
apabila terjadi sesuatu pada distributor maka strategi ini tidak akan
berjalan. Misalnya saja seorang distributor tidak berhasil menjual produk atau
menghentikan aktivitas dalam membangun jaringan, maka akan berakibat MLM
menjadi lumpuh. Untuk mengantisipasi hal tersebut, sebaiknya perusahaan perlu untuk
selalu memberikan motivasi kepada para distributornya baik motivasi finansial
maupun nonfinansial.
2. Faktor
produk. Produk yang ditawarkan oleh perusahaan akan menentukan keberhasilan
bisnis ini. Apabila produk yang ditawarkan sama dengan produk kebanyakan yang
tersedia di pasaran, maka MLM tidak akan berjalan. Oleh sebab itu perusahaan
sebaiknya menciptakan produk yang benar-benar berbeda/khas dan produk tersebut
tidak dijumpai di pasaran, serta untuk mendapatkan produk tersebut hanya
dilayani melalui MLM.
3. Dukungan
infrastruktur. Kelemahan produk MLM bukan pada pola network marketingnya,
tetapi terletak pada dukungan infrastruktur. Misalnya saja ketersediaan produk
yang rawan, lambatnya penetrasi pasar, rapuhnya saluran distribusi, dan
struktur harga yang harus mengakomodasikan dengan kepentingan jejaring (para up
liner dan down liner yang panjang). Untuk itu perusahaan perlu
mengimbangi dengan menawarkan produk eksklusif yang tidak ada di pasaran
(“Swasembada”, 1998: 65).
4. Sikap
masyarakat. Sikap sebagian masyarakat yang sering menolak apabila didatangi
distributor merupakan kelemahan lain dari strategi ini. Oleh sebab itu para
distributor sebaiknya jangan mudah atau putus asa. Para distributor perlu
berusaha dan bekerja lebih keras lagi, sementara perusahaan juga perlu
memberikan semangat, motivasi, bimbingan, pembinaan, dan memberikan berbagai
alternatif solusi, agar para distributor dapat meraih sukses.
5. Keberatan
membayar uang pangkal. Ada sebagian anggota masyarakat yang merasa keberatan
membayar uang pangkal untuk menjadi anggota/distributor perusahaan MLM. Oleh
sebab itu perusahaan/sponsor sebaiknya memberikan penjelasan mengapa calon
anggota/distributor baru diwajibkan untuk membayar sejumlah uang pangkal dan
untuk apa uang pangkal tersebut.
6. Selera
konsumen. Pada umumnya produk-produk yang dijual dengan strategi MLM adalah
produk impor, sehingga ada sebagian masyarakat atau konsumen yang tidak/kurang
menyukai produk impor tersebut. Para distributor sebaiknya memberikan
penjelasan yang positip mengenai keunggulan/kelebihan dari produk-produk
tersebut jika dibandingkan dengan produk lain yang sejenis.
7. Jaringan
pemasaran atau mata rantai paling bawah tidak mendapatkan apa-apa. Kelemahan
lain dari strategi ini apabila seorang distributor berada pada tingkatan paling
rendah, maka penghasilan yang mereka peroleh hanya dari hasil penjualan produk saja
kepada konsumen karena tidak memiliki anggota/jaringan di bawahnya.
Sumber :
http://dwieka12.blogspot.co.id/2013/12/bentuk-bentuk-pemasaran.html
http://bewey92.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-bisnis-waralaba-atau-usaha.html