>>>
TOPIK 1 : Sumber Daya Manusia Bagi Organisasi Kewirausahaan
A. Langkah-langkah
Penyediaan SDM
Sumber daya manusia adalah adalah salah satu faktor yang sangat penting
bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun
perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan.
Ada beberapa langkah penyediaan sumber daya manusia. BerikutLangkah-langkah
penyediaan sumber daya manusia (Hariandja, 2002).
1.
Perekrutan
karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan
sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
2.
Seleksi calon
karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia
yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil
hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya
akan disewa.
3.
Pelatihan
Karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan
kepada karyawannya.
4.
Penilaian hasil
kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah
sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
B. Teknik
Pengembangan Keterampilan
Teknik Pengembangan Keterampilan dibedakan atas 2
macam. Berikut teknik keterampilan dalam program pelatihan (Soegoto, 2010).
1.
Teknik dalam
jabatan untuk mengembangkan keterampilan
(on the job teckniques for defeloping skill)
2.
Teknik ruang
kelas untuk mengembangkan keterampilan (class
room techniques for developing skill), termasuk berbagai tipe permainan
manajemen (management games) dan
aktivitas permainan peranan (role playing
activities). Format paling umum bagi permainan manajemen membutuhkan
sekelompok kecil siswa latihan untuk membuat dan kemudian mengevaluasi berbagai
keputusan manajemen.
C.
Motivasi dan Bentuk-bentuk Komunikasi
Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu.
Dengan adanya motivasi kinerja kegiatan akan terlihat apakah kita bekerja
maksimal atau tidak dan tentunya akan berdampak hasil yang didapat. Menurut
Walgito (2002) motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti
bergerak atau tomove yang berarti kekuatan dalam diri organisme yang mendorong
untuk berbuat (driving force). Motif
sebagai pendorong tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait dengan faktor
lain yang disebut dengan motivasi.
Motivasi menunjuk kepada sebab, arah, dan persistensi
perilaku. Kita bicara mengenai penyebab suatu perilaku ketika kita bertanya
tentang mengapa seseorang melakukan sesuatu. Kita bicara mengenai arah perilaku
seseorang ketika kita menanyakan mengapa ia lakukan suatu hal tertentu yang
mereka lakukan. Kita bicara tentang persistensi ketika kita bertanya keheranan
mengapa ia tetap melakukan hal itu (Santrock, 2007).
Komunikasi terdiri dari beberapa bentuk. Berikut bentuk-bentuk komunikasi
(Yatri, 2009).
1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi intrapribadi yang artinya komunikasi yang dilakukan kepada diri
sendiri. Proses komunikasi ini terjadi dimulai dari kegiatan menerima
pesan/informasi, mengolah dan menyimpan, juga menghasilkan kembali. Contoh
kegiatan yang dilakukan pada komunikasi interpersonal adalah berdoa, bersyukur,
berimajinasi secara kreatif dan lain sebagainya.
2. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antarpribadi. Komunikasi ini
juga dapat diartikan sebagai proses pertukaran makna dari orang yang saling
berkomunikasi antara satu individu dengan individu lainnya.
3. Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok dapat diartikan sebagai tatap muka dari tiga atau lebih
individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki. Seperti berbagi
informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah. Komunikasi kelompok
merupakan komunikasi yang dillakkan oleh beberapa orang lain atau sekelompok
orang.
4. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah komunikasi antarmanusia yang terjadi dalam
hubungan organisasi. Komunikasi organisasi merupakan proses komunikasi yang
berlangsung secara formal maupun nonformal dalam sebuah sistem yang disebut
organisasi.
5. Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran
(media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah
banyak, bertempat tinggal yang jauh, sangat heterogen, dan menimbulkan efek
tertentu. Jadi, Komunikasi massa sebagai pesan yang dikomunikasikan melalui
media massa pada sejumlah besar orang.
Kesimpulan:
Berdasarkan
tulisan diatas dapat disimpulkan beberapa hal, diantaranya adalah:
1.
Ada beberapa
langkah penyediaan sumber daya manusia, yaitu perekrutan karyawan, seleksi
calon karyawan, pelatihan karyawan, dan penilaian hasil kerja.
2.
Menurut Walgito
(2002) motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau
tomove yang berarti kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk
berbuat (driving force).
3.
Komunikasi
terdiri dari beberapa bentuk, yang diantara nya komunikasi intepersonal,
komunikasi intrapersonal, komunikasi kelompok, komunikasi orgaisasi dan
komunikasi masa.
Daftar Pustaka:
1.
Walgito, Bimo.2002,
“Psikologi Umum”. (Yogyakarta:Andi)
2.
Santrock, J.W.
2007, “Psikologi Pendidikan”.
(Jakarta:Kencana Prenada).
3.
Indah
Kusumastuti, Yatri (2009). “Chapter 2:
Komunikasi dalam Organisasi”. Komunikasi Bisnis (edisi ke-edisi ke-1). IPB
Press. ISBN 978-979-493-205-6.
4.
Hariandja,
Marihot Efendi. 2002. “Sumber Daya
Manusia” (Jakarta: Grasindo)
>>> TOPIK 2 : Perencanaan Organisasi
1. Jenis-jenis Perencanaan
Dalam manajemen perencanaan adalah sebuah patokan untuk mempermudah menejer
agar tercapainya sebuah tujuan dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Terdapat beberapa jenis perencanan. Berikut jenis-jenis perencanaan
(kurtz, 2006).
A. Perencanaan
menurut prosesnya :
1.
Policy
Planning, suatu rencana yang memuat kebijakan-kebijakan saja
3.
Operational
Planning (perencanaan kerja), yakni suatu perencanaan yang memuat hal- hal yang
bersifat teknis
B. Jenis
perencanaan menurut jangka waktunya :
1.
Long Range
Planning, yaitu perencanaan jangka panjang yang dalam pelaksanaannya
membutuhkan waktu lebih dari 3 tahun
2.
Intermediate
Planning, yaitu perencanaan jangka menengah yang waktu pelaksanaanya
membutuhkan waktu antara 1 hingga 3 tahun
3.
Short Range
Planning, yaitu perencanaan jangka pendek yang pelaksanaannya membutuhkan waktu
kurang dari 1 tahun
C. Jenis
perencanaan menurut wilayah pelaksanaannya :
1.
National
Planning, yakni rencana yang diperuntukkan bagi seluruh wilayah Negara
2.
Regional Planning,
yakni rencana untuk suatu daerah
3.
Local Planning,
yakni rencana untuk suatu daerah yang sangat terbatas.
D. Jenis perencanaan menurut penggunaannya :
1.
Single Use
Planning, yaitu suatu perencanaan hanya untuk sekali pakai saja
2.
Repeats Planning,
yaitu perencanaan yang dipakai secara berulang-ulang, walaupun sudah
dilaksanakan berkali-kali
E. Jenis
perencanaan dilihat dari segi luasnya usaha kegiatan :
1.
General
Planning, suatu rencana yang dibuat secara garis besar dan menyeluruh untuk kegiatan
kerja sama yang lebih luas
2.
Special
Planning, suatu rencana mengenai kegiatan khusus
2. Perencanaan
dan Tingkat Manajemen.
Manajemen adalah puncak dari suatu organisasi, mempunyai tanggung jawab
utama untuk melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan atau tidak. Walaupun
semua tingkat manajemen terlibat dalam proses perencanaan, manajemen tingkat
atas biasanya menggunakan waktu perencanaan yang lebih banyak dibandingkan
manajemen tingkat bawah. Manajemen tingkat bawah biasanya lebih terlibat dengan
kegiatan operesional dan organisasi, dan karenanya mempunyai waktu lebih
sedikit dalam proses perencanaan dibanding dengan manajemen tingkat atas.
Manajemen menengah biasanya menggunakan waktu lebih sedikit dibanding manajemen
tingkat atas.
Terdapat beberapa langkah proses perencanaan. Berikut langkah-langkah
proses perencanaan (Mcleod, 2007)
a.
Menyatakan
tujuan organisasi
b.
Memilih cara
alternatif untuk mencapai tujuan
c.
Menyatakan
tujuan organisasi
d.
Mengembangkan
premis yang menjadi dasar alternatif
e.
Memilih
alternatif terbaik untuk mencapai tujuan.
f.
Pengembangan
rencana berdasarkan alternatif yang dipilih
g.
Memfungsikan
rencana-rencana kedalam tindakan.
3. Pendekatan
Dalam Perencanaan
Terdapat empat pendekatan yang bisa dilakukan dalam menyusun rencana atau
perencanaan. Berikut pendekatan-pendekatan tersebut (Umar, 2001).
a.
Bottom up approach, artinya penyusunan dimulai atau diusulkan dari bawah.
b.
Top down approach, artinya penyusunan dimuali atau ditetapkan dari atas.
c.
Interactive approach, yang berarti rencana disusun bersama-sama.
d.
Dual-level approach, yang berarti masing-masing menyusun rencana kemudian diselaraskan.
4. Alat-alat
Perencanaan
Akuntansi dapat digunakan sebagai alat perencanaan organisasi. Perencanaan
merupakan cara organisasi menertapkan tujuan dan sasaran organisasi.
Perencanaan meliputi aktivitas yang sifatnya stategik, taktis dan melibatkan
aspek operasional. Dalam hal perencanaan organisasi akuntansi menejemen
berperan dalam pemberian informasi historis dan prospektif untuk menfasilitasi
perencanaan. Dalam organisasi sektor publik, lingkungan yang mempengaruhi
sangat heterogen. Faktor politik dan ekonomi sangat dominan dalam mempengaruhi
tangkat kestabilan organisasi. Informasi akuntansi diperlukan untuk membuat
prediksi-prediksi dan estimasi mengenai kejadian ekonomi yang akan datang
diakitkan dengan keadaan ekonomi dan politik saat ini.
Kesimpulan
Berdasarkan tulisan diatas dapat disimpulkan beberapa yang diantaranya adalah
sebagai berikut:
1.
Dalam manajemen
perencanaan adalah sebuah patokan untuk mempermudah menejer agar tercapainya
sebuah tujuan dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Terdapat
beberapa jenis perencanan. Berikut jenis-jenis perencanaan
2.
Manajemen
adalah puncak dari suatu organisasi, mempunyai tanggung jawab utama untuk
melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan atau tidak
3.
Terdapat 4
pendekatan dalan perencanaan yang diantaranya adalah bottom up approach, top down approach, interractive approach, dan duel-level approach.
4.
Akuntansi dapat
digunakan sebagai alat perencanaan organisasi. Perencanaan merupakan cara
organisasi menertapkan tujuan dan sasaran organisasi. Perencanaan meliputi
aktivitas yang sifatnya stategik, taktis dan melibatkan aspek operasional
Daftar Pustaka
1.
Boone &
Kurtz. 2006, “Pengantar Bisnis
Kontemporer”. (Jakarta: Salemba Empat)
2.
Raymond Mcleod,
Jr. George P.Schell. 2007, “Sistem
Informasi Manajemen”. (Jakarta: Salemba Empat)
3.
Husein Umar.
2001, “Strategic Management in Action”. (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka utama
>>> TOPIK 3 : Pengorganisasian
1. Teori
Organisasi
Teori organisasi adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah
organisasi, Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang
bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan
misi organisasi tersebut. Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja
organisasi tersebut.
Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi itu adalah
sekumpulan ilmu pengetahuan yang membecarakan mekanisme kerjasama dua orang
atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori
organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap
individu.
2.
Departementalisasi, Rentang Manajemen, Hubungan Skalar
Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang
dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi sebagai berikut (Griffin,
2006).
a. Fungsi
b. Produk
c. Wilayah
d. Langganan
e. Proses atau Peralatan
f. Waktu
g. Pelayanan
h. Alpa- numeral
i. Proyek atau Matriks
Rentang manajemen atau rentang kendali adalah kemampuan manajer untuk
melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah
bawahan yang melapor kepadanya. Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan
jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer.
Bawahan yang terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang
terlalu sedikit juga kurang baik.
Terdapat
istilah-istilah pada rentang manajemen. Berikut istilah-istilah pada rentang
manajemen (Griffin, 2004).
a.
Span span
control
b.
Span of
authority
c.
Span of
attention atau span of supervision
3. Pengorganisasian Aktifitas Individu
a. Pertanggung Jawaban
Tanggung jawab mungkin adalah metode penyaluran aktivitas individu dalam
organisasi yang paling mendasar. Tanggung jawab adalah kewajiban untuk
melaksanakan aktivitas yang dibebankan. Tanggung jawab adalah komitmen pribadi
untuk menangani suatu pekerjaan sebaik mungkin dengan kemampuannya.
b. Menegaskan Aktivitas Manajemen
Penegasan aktivitas-aktivitas kerja dari manajer adalah sama pentingnya
dengan pembagian aktivitas-aktivitas kerja dari non manajer. Arti penting dari
penegasan ini didukung oleh kenyataan bahwa manajer mempengaruhi bagian
terbesar dari sumber daya-sumber daya salam system manajemen dibandingkan
dengan individu non manajer.
Derajat tanggung jawab yang dimiliki oleh manajer bisa ditentukan dengan
menganalisa sikap mereka kepada dan memimpin bawahan, perilaku mereka dengan
tingkatan manajemen yang lebih tinggi, perilaku mereka dengan kelompok-kelompok
lain, sikap dan nilai-nilai pribadi.
c. Wewenang
Wewenang adalah hak untuk melaksanakan atau memerintah. Wewenang
memungkinkan pemegangnya bertindak dengan cara tertentu dan mempengaruhi secara
langsung tindakan dari orang lain melalui perintah yang dikeluarkan.wewenang
didefinisikan sebagai karakter komunikasi dengan mana ia diterima oleh individu
sebagai penetuan tindakan yang akan diambil oleh individu dalam system.
d. Sentralisasi dan Desentralisasi
Perbedaan menyolok yang ada pada sejumlah aktivitas kerja relative dan
jumlah wewenang relative yang didelegasikan kepada bawahan dari satu organisasi
dan organisasi lainnya. Dalam prakteknya, adalah hal yang biasa jika
pendelegasian ada dan tidak ada dalam suatu organisasi. Pendelegasian ada dalam
sebagian besar organisasi tetapi dalam berbagai tingkatan. Istilah sentralisasi
dan desentralisasi menguraikan tingkatan umum dimana pendelegasian ada dalam
suatu organisasi. Istilah tersebut bisa divisualisasikan pada ujung yang berlawanan
dari rangkaian kesatuan (continue).
4. Pengembangan
Organisasi
Pengembangan organisasi (OD) adalah disiplin profesional dengan fokus pada
memperbaiki dan meningkatkan kemampuan dalam organisasi untuk memenuhi tujuan
strategis dan taktis. Fokus yang diarahkan pada kinerja orang: individu,
kelompok dan tim yang berbeda dari modal atau aset lainnya di pembuangan
organisasi (Robbins, 2014).
Pada akhir tahun 1960 pengembangan organisasi dilaksanakan dalam organisasi
melalui konsultan, tapi relatif tidak dikenal sebagai teori praktek dan tidak
memiliki definisi yang umum di kalangan praktisi. Richard Beckhard, otoritas
pada pengembangan organisasi dan manajemen perubahan, mendefinisikan
pengembangan organisasi sebagai “upaya, terencana, organisasi-lebar, dan
dikelola dari atas, untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan kesehatan
melalui intervensi terencana dalam proses organisasi, menggunakan perilaku-ilmu
pengetahuan.
Pengembangan organisasi dikenal sebagai bidang kedua ilmu terapan perilaku
difokuskan pada pemahaman dan mengelola perubahan organisasi dan sebagai bidang
kajian ilmiah dan penyelidikan. Ini adalah interdisipliner di alam dan mengacu
pada sosiologi, psikologi, dan teori-teori motivasi, pembelajaran, dan
kepribadian.
Kesimpulan
Berdasarkan
tulisan diatas dapat disimpulkan beberapa hal, diantaranya adalah:
1. Teori organisasi adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah
organisasi, Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang
bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan
misi organisasi tersebut
2. Rentang manajemen atau rentang kendali adalah kemampuan manajer untuk
melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah
bawahan yang melapor kepadanya
3. Rentang manajemen atau rentang kendali adalah kemampuan manajer untuk
melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah
bawahan yang melapor kepadanya.
4. Peonrganisasian aktivitas individu terbagi pada beberapa hal, yaitu
pertanggung jawaban, menegaskan aktivitas manajemen, wewenang, sentralisasi dan
desentralisasi.
Daftar Pustaka
1. Ricki W, Griffin, 2006. “Bisnis, Edisi ke 8”. (Jakarta: Erlangga)
2. Ricki W, Griffin, 2004. “Manajemen, Edisi ke 2”. (Jakarta: Erlangga)
3. Stephen P, Robbins, 2008. “Perilaku Organisasi”.
(Jakarta: Salemba Empat)