Selasa, 12 Juli 2016

Proses Produksi Pembuatan Mie Supermi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

>>> Proses Produksi Pembuatan Mie Supermi
Mie Instan adalah mi yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu - bumbu yang sudah ada dalam paketnya.Bahan-bahan Pembuatan Mie diantaranya :
1. Tepung terigu
2.  Air
3.  Garam
4.  Putih telur
5.  Lesitin pada kuning telur
Adapun proses produksi mie instan sabagai berikut :
1.    Mixer 1 fungsinya untuk mengaduk campuran bahan baku yang diperlukan sebagai bahan dasar
2.    Mixer 2 fungsinya untuk mengaduk lebih rata adonan yang dihasilkan oleh mixer 1 supaya adonan tersebut dapat dimasukkan kedalam dounht sheet roller.
3.    Doungt sheet combining machine terdiri dari 2  buah roller yang berfungsi untuk mengatur supaya ketebalan dari adonan mie dapat diproses kembali menuju ke continuos roller, dimana ketebalan antara adonan yang satu dengan yang lain tidak sama untuk menuju ke ketebalan yang lebih tipis.
4.    Continuos press roller ini juga digerakkan oleh motor untuk mengatur ketebalan dari lembaran adonan yang akan di bentuk menjadi mie. Continuos press rollerterdiri dari 6 buah roller yang berfungsi untuk mengatur ketebalan adonan secara bertahap dari satu roller menuju roller seterusnya supaya menjadi lebih tipis, sehingga dapat dimasukkan menuju ke roller yang berbentuk sisir, yang juga merupakan bagian dari ke 6 yang dimaksud, sehingga dapat membuat adonan menjadi mie.
5.     Steamer conveyor untuk mensteam adonan yang sudah dalam bentuk mie yang kemudian di angkut dengan menggunakan konveyor menuju ke bagian steamer. Konveyer digerakkan oleh motor yang kecepatan diatur sesuai dengan putaran roller dari adonan setelah selesai dari proses adonan maka diteruskan menuju proses pemotongan ‘cutting’ yang dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
6.    Transport  adalah sarana yang digerakkan dengan menggunakan konveyor yang mengangkut hasil pemotongan yang sudah berbentuk mie sesuai dengan ukuran yang diinginkan kemudian dimasukkan kedalam wadah masing-masing sesuai ukuran yang ada. Dalam hal ini yang berperan adalah kecepatan motor harus sangat sinkron kdengan yang lain, suppaya mie tersebut jatuh tepat pada wadah yang telah disediakan.
7.    Fryer adalah pengorengan yang menggunakan minyak kelapa sebagai media penggorengan. Mie yang masuk kebagian transport yang telah disediakan dicelupkan kedalam minyak penggorengan.
8.    Cooling adalah tempat untuk mendinginkan hasil produksi berupa mie yang keluar dari penggorengan dengan memakai  kipas sebagai pendingin.
9.    Noodle transfer device adalah media tempat pembagian mie yang telah didinginkan untuk diteruskan menuju proses pembungkusan dengan menggunakan mesin packaging yang terbagi menjadi beberapa jalur yang berfungsi untuk supaya mie yang akan dibungkus dapat secara satu persatu masuk ke dalam mesin pembungkus ( wrapping machine ).


>>> Satu produk yang di hasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Supermi adalah merek mi instan terpopuler ketiga di Indonesia, diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Diluncurkan pada tahun 1968 oleh Sudono Salim sebagai mi instan serbaguna, lalu pada tahun 1976 Supermi hadir dengan Rasa Kaldu Ayam. Supermi merupakan mi instan yang diluncurkan sebelum Indomie untuk mi instan serbaguna dan sesudah Indomie untuk mi instan dengan bumbu.
Di Indonesia, sebutan "Supermi" juga umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan. Pada tahun 2008, diluncurkanlah Supermi Go, hadir dengan tiga rasa, yaitu GoBang, GoSo dan GoKar. Pada tahun 2010-2011, Supermi dipilih sebagai sponsor dalam ajang Indonesia Mencari Bakat di Trans TV. Pada tahun 2013, Supermi meluncurkan rasa baru yaitu Supermi Rasa Ayam Spesial dengan kaldu ayamnya lebih mantap lengkap dengan bawang goreng dan saus cabe.

>>> Pengolahan Limbah Dan Pelestarian Lingkungan
Limbah yang dihasilkan dari industri mie adalah limbah gas, limbah cair serta limbah padat.
1.      Limbah Gas Limbah gas berasal dari asap pabrik yang ditimbulkan oleh proses produksi yang ada di dalam ruangan (ruang produksi) dan di luar ruangan (cerobong boiler). Limbah gas ini sangat  berbahaya apabila sampai terhirup oleh manusia dan mencemari udara. Jika terhirup oleh manuasia akan mengganggu kesehatan pada peredaran darah dan saluran pernafasan. 
2.      Limbah cair Limbah cair industri mie instan dihasilkan oleh mesin proses produksi yaitu boiler dan cleaning, dan limbah yang dihasilkan dari penggorengan berupa minyak goreng kotor/bekas. Hasil buangan ini tidak beracun, namun kadar BOD dan COD yang terkandung dalam air menjadi berkurang dan menebabkan penurunan kualitas air. Limbah cair mie instant terdiri dari limbah cair organic berbasis bahan baku olahan dari pertanian, seperti tepung terigu(mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral) dan minyak kelapa (mengandung asam lemak diantaranya laurat, palmitat, dan oleat) yang terlarut dalam air limbah.
3.      Limbah padat Limbah padat dari mie instan tidak berbahaya, namun banyak bahan yang sulit terurai dilingkungan terutama plastik yang dihasilkan dalam jumlah yang cukup besar seperti kemasan bahan baku dan bahan penolong, afkir kemasan produk dan limbah domestik, selain  plastik limbah padat yang dihasilkan juga seperti potongan adonan, mie yang kadaluarsa.



Dalam rangka mengatasi permasalahan limbah cair di industri mie instant, salah satu  perusahaan di Indonesia menerapkan sistem IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Sistem IPAL belum sepenuhnya dapat mengatasi pencemaran air, karena air dari IPAL hanya digunakan untuk menyiram tanaman disekitar pabrik. Padahal limbah industri mie masih harus diubah karakteristiknya sebelum dibuang kelingkungan karena belum memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Pada sebuah penelitian yang melakukan penelitian pada limbah cair industri mie instant metode bak aerasi seed sludge. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menyebutkan, bahwa jumlah urea yang ditambahkan dalam metode seed sludge berpengaruh terhadap penurunan kadar BOD dalam limbah cair mie instant. Konsentrasi urea optimum pada pembuatan seed sludge yaitu sebesar 0,14 M, hasilnya bias dilihat setelah tiga hari dengan penurunan sekitar nilai MLSS sebesar 2528,8 mg/l dan SV30 sebesar 60,5 % sedangkan nilai BOD3 sebesar 241,92 mg/l, DO sebesar 7,7027 mg/l.
Limbah padat diatasi dengan cara pemilihan jenis limbah, yaitu limbah plastik dan limbah yang mudah terurai. Limbah plastik diserahkan kepada tempat pembuangan sampah untuk dikelola menjadi plastik, sedangkan limbah yang mudah terurai seperti potongan mie, dan mie yang kadaluarsa diserahkan ke pihak ketiga yaitu ke pengolahan pakan ternak. Limbah udara dapat diminimalkan dengan selalu mengecek emisi buangan dari pabrik dengan perawatan secara berkala dan pengecekan uji emisi gas buang, agar gas buang dari  pabrik tidak melewati baku mutu yang berlaku.
Limbah padat dari industri mie instan seperti plastik dapat dimanfaatkan untuk diolah kembali menjadi plastik, dan dibuat kerajinan tangan.sedangkan potongan mie serta mie kadaluarsa dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan. Limbah potongan-potongan mie ini memiliki kandungan sama dengan pakan ikan yaitu banyak mengandung karbohidrat, maka dari itu limbah indusrti mie instan perlu dimanfaatkan untuk pembuatan pakan ikan. Selain itu, Nilai nutrisi yang terkandung dalam limbah industr ini adalah kandungan lemaknya.Lemak dalam limbah mie instan biasanya berasal dari minyak kelapa sawit, yang diduga memiliki FFA rendah, karena untuk konsumsi manusia.
Keunggulan limbah industri mie dibandingkan dedak padi adalah kandungan serat kasarnya.Kandungan asam amino limbah industri mie instan juga tidak jauh berbeda dengan asam amino dalam terigu, sehingga diharapkan dapat digunakan dalam pakan ikan sebanyak 10 -15%, atau menggantikan tepung terigu. Selain pakan ikan, limbah padat mie instant ini juga disarankan untuk pakan ternak, namun penggunaan limbah mie instant melebihi 30% dapat berpengaruh terhadap berat karkas (berat ternak setelah dipotong) dari ternak Limbah cair dari industri mie instan dimanfaatkan untuk menyiram tanaman apabila kualitasnya sudah diperbaiki.
Selain itu, Dapat pula dijadikan sebagai bahan baku pengolahan sabun, karena karakteristik limbah cair mie yang mengandung 55% minyak. Pembuatan sabun dari limbah cair ini sama dengan pembuatan sabun dari minyak-minyak lainnya, dengan penambahan kaustik soda dengan perbandingan 1;5 maka akan terbentuk sabun dengan dua bentuk fisik yang berbeda warna.

Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar